Vol 2 Bab 1 Part 1 : Classroom Elite 2nd Year

Bab 1 : Perubahan kehidupan di sekolah (Part 1)

Kelas D baru saja menyelesaikan ujian khusus tahun ke-2 yang pertama

Walaupun aku melukai tangan kiri karena harus melawan Housen, aku berhasil menghilangkan resiko untukku dikeluarkan. Luka ini adalah harga yang harus dibayar dan itu tidak bisa terhindarkan butuh waktu untuk pulih.

Dibawah pengawasan Tsukishiro, aku meninggalkan ruang tamu, dan setelah pintu itu tertutup, aku akhirnya bisa bernapas sedikit lega.

Dan sekarang, rutinitas sehari - hariku sebagai siswa yang menyenangkan akhirnya kembali ...

Namun situasi sekarang, pemikiran naif ini belum cukup. Selain itu, lingkungan di sekitar ku mulai berbeda dari hari - hari sebelumnya.

Dipanggil oleh kepala sekolah (manajer) Tsukishiro di depan banyak siswa agak mengejutkan. Ketika aku memikirkannya, aku harus menerima kenyataan yang ada di depan mataku, kenyataan yang aku tidak bisa melakukan apapun.

Dia menyimpulkan: aku yang kabur dari sekolah ini, akan selalu terantai. Bagaimanapun, satu - satunya cara ialah membebaskan diri adalah dengan pengeluaran.

"Apa kau sudah selesai bicara?"

"Ya."

Chabashira-sensei dengan santai bergabung denganku, yang menungguku tidak jauh dari ruang tamu.




Saat ini aku sedikit sedih, menatap Chabashira yang berada di dekatku, aku tidak bisa membiarkan untuk ekspresi itu muncul di wajahku.

Bahkan sekarang, Tsukishiro tidak tahu kalau dia bekerja dengan Chabashira - sensei yang merupakan wali kelas dari kelas 2-D dan Mashima - sensei dari kelas 2-A. Situasi saat ini, Chabashira sedang menungguku setelah Tsukishiro memanggilku. Bukankah itu sesuatu yang tidak wajar? Jika berpikir kalau itu adalah tugas Chabashira-sensei sebagai walikelas, kurasa itu tidak masalah. Tapi, ini adalah Tsukishiro, dia tidak mengesampingkan kalau itu adalah salah satu sebuah jebakannya. Oleh karena itu, aku berniat agar dia pergi tanpa melihatku.

Kalau dari sudut pandang seorang guru dan siswa biasa, ini adalah tindakan yang tidak wajar seorang guru menunggu muridnya.

Dia pasti terpengaruh dengan fakta kalau aku mendapatkan nilai sempurna dalam matematika dan bahwa aku telah menunjukkan sebagian kekuatanku di publik. Bukan karena aku tidak memahami kekhawatiran dia, tapi ini adalah tindakan yang ceroboh.

Ada satu hal yang tidak bisa membantunya, itu karena aku dan dia memiliki pendapat yang berbeda tentang pria itu.

Bagi Chabashira-sensei, yang lebih masuk akal adalah dia berhubungan dengan ayah salah satu muridnya.

Bagaimanapun, dia tidak tahu apapun tentang white room, jadi itu bisa dimaafkan.

Wajar saja kalau kewaspadaan dan sikapnya yang secara tidak sengaja itu berbeda.

Aku tidak bisa mengkomentari hal itu.

Satu - satunya yang bisa kulakukan adalah secepatnya pergi dari tempat ini, terus berjalan ke depan.

"Mulai sekarang kau akan menjadi selebritis." -ucap Chabashira-sensei

Aku bertanya - tanya apa yang ia katakan tadi, dan ternyata seperti itu.

"Aku tidak terlalu suka dengan ini, tapi itu butuh tindakan pencegahan. Aku berasumsi kalau ini bisa ditoleransi."

"Hiraukan siswa dari kelas lain, bagaimana kamu bisa menjelaskan itu kepada kelasmu sendiri? Kamu selalu berusaha sebaik mungkin untuk terlihat sederhana, tetapi kamu tiba - tiba mendapatkan nilai sempurna pada ujian matematika yang sesulit itu. Tentu saja mereka tidak akan meninggalkanmu sekarang. Apa kamu sudah menyiapkan skenario itu?"

Aku mengabaikan perkataannya yang saat ini aku memikirkan apa yang harus aku lakukan hari ini.

Aku meninggalkan tas ku di kelas, jadi aku harus kembali.

"Tidak ada gunanya bertingkah seperti sebelumnya. Aku harus bisa memulai itu sekarang." Memberi tahu teman - teman sekelas sebelumnya kalau aku mendapatkan nilai sempurna di ujian khusus pasti akan dipertanyakan.

"Ini pasti akan menjadi sulit untukmu. Bersiaplah untuk diserang dengan pertanyaan."

"Aku tahu."

Jika kamu sudah tahu apa yang akan terjadi, bisakah kau melepaskanku sekarang?

"Berhenti di sini. Jika aku terus berjalan bersama seorang guru, itu hanya akan menarik perhatian banyak orang."

"Yaudah." Chabashira-sensei bergumam lalu dia menuju ke kantornya.

Sepertinya dia sudah melakukan yang terbaik untuk mengkontrol emosinya, tetapi aku yakin dia sekarang dipenuhi dengan kegembiraan.

Dibandingkan dengan guru kelas lainnya, dia seperti orang yang paling jauh menjaga jarak dengan para muridnya, tetapi pada kenyataannya, justru dia yang paling dekat. Itu karena penyesalan yang dia rasakan sejak menjadi mahasiswa, tapi perasaan itu sulit diungkapkan.

Didepan siswanya, poker-facenya sudah agak cukup lucu bagiku. Mudah dimanipulasi adalah keuntungan, tetapi sekarang dia hanya akan menjadi penghalang.

Tidak berguna menyia - nyiakan energiku untuk Chabashira-sensei untuk saat ini aku akan menyimpan itu di benak - benakku.

Setelah itu, aku mencoba menelpon Horikita, walaupun panggilan itu masuk tapi dia tidak menjawabnya.

Ketika aku mencoba mengirimkannya pesan teks yang sederhana, tetapi ia tidak membacanya.

Saat ini, Horikita Suzune adalah orang yang paling membantu untuk menyelesaikan situasi ini, karena setahun terakhir, keterlibatannya dalam duel matematika, dan hal yang berkaitan tentang Osis.

Untuk menjelaskannya situasi ini akan sedikit membutuhkan improvisasi sampai batas tertentu. Jika memungkinkan, aku ingin berbicara dengannya terlebih dahulu, tetapi sepertinya aku harus melakukan itu langsung di sana.

Aku sudah bisa melihat kelasku.

Aku bertanya - tanya apa yang akan terjadi di kelas setelah nilai sempurna matematikaku keluar.

Akan sangat ideal jika kalau semua siswa sudah kembali ke asramanya seperti biasa.

Ketika aku kembali ke kelas, aku bisa melihat pemandangan yang sangat berbeda dari yang aku harapkan.

Belum genap 30 menit semenjak Tsukishiro memanggilku.

Biasanya sebagian murid sudah pulang dari sekolah.

Namun, meskipun murid itu tidak punya ekskul, mereka tetap ada di kelas.

Tanpa menyebutkan tujuannya. Itu pasti aku.

Bagi mereka yang berada di dalam kelas suasananya dan pandangannya kepadaku ini seperti siang hari.

Horikita yang tidak menjawab teleponku sebelumnya, juga ada di sini.

Tampaknya Horikita bisa memahami situasi lebih baik dari yang dia harapkan.

Aku tidak punya cukup waktu untuk berterima kasih, karena begitu aku masuk, segerombolan murid mengerubungiku.

Yang ada di depan adalah anggota kelompok Ayanokouji, Teruhiko Keisei. Berbeda dengan ekspresi Chabashira-sensei yang ceria, ekspresinya terlihat kesal.

"Maaf aku tidak berbicara denganmu ketika kamu menelponku sebelumnya."

Keisei yang berencana untuk berbicara denganku setelah sekolah, tapi karena Horikita menyela dia, jadi dia meminta maaf terlebih dahulu.

"Itu tidak masalah. Aku pikir kamu sekarang punya waktu sekarang? Aku punya beberapa hal yang ingin kutanyakan."

Hasebe Haruka dan Sakura Airi, yang juga termasuk kelompok Ayanokouji, juga berkumpul di sini.

Akito Miyake tidak ada di sana, kurasa dia punya aktivitas klub seperti yang aku katakan sebelumnya.

Sebagian besar penonton juga ikut membuka lebar - lebar telinganya dan mengamati situasi.

"Kamu ... bagaimana bisa mendapatkan nilai 100 di matematika? Aku sudah memeriksa nilai dari semua tahun ke-2 dengan OOA, bahkan Ichinose dan Sakayanagi tidak dapat mendapatkan nilai sempurna. Kamu satu satunya sepanjang tahun."

Biasanya, mendapatkan nilai bagus dalam ujian tidak akan bisa menciptakan lingkungan seperti ini.

Tapi ujian ini sangat berbeda.

Khususnya, semakin banyak kemampuan akademis yang dimiliki seorang siswa, maka dia akan dapat memahami ketidaknormalan mendapatkan nilai sempurna pada ujian itu.

Mereka yang lemah pada akademis akan paham setelah siswa lain memberitahu mereka tentang ketidaknormalan itu.

"Itu-"

Mataku tertuju kepada Horikita, yang duduk di barisan depan, untuk memintanya bantuan.

"Baiklah, biar aku jelaskan kepadamu."

Biasanya saat ini, Horikita akan kembali ke asrama, tetapi dia memutuskan untuk tetap tinggal setelah melihat situasi di kelas.

Faktanya perhatiannya tertuju ke arahku selama ini, aku tidak perlu mengkonfirmasi dengannya bahwa dia tinggal dan mencoba membantuku untuk memperbaiki hal ini.

Untuk menarik perhatian, dia berdiri dan berjalan ke arahku.

"Aku ... bertanya kepada Kiyokata."

Ekspresi Keisei menunjukkan rasa jijik kepada Horikita, yang sudah ikut campur tangan sebagai orang asing yang tidak diperlukan.

"Iya. Tapi, Yukimura-kun, aku punya jawaban yang benar untuk pertanyaanmu."

"... Apa yang kamu bicarakan?"

Dengan ekspresi yang kebingunannya, Horikita berhasil menarik perhatian Keisei dan semua siswa lainnya.

"Yukimura-kun dan aku- tidak, dalam sekejap tidak ada yang mendapatkan nilai sempurna, jadi bagaimana Ayanokouji bisa mencapai hal itu?Bukankah itu tidak bisa dibanyangkan oleh semua orang?"

Horikira membuat pertanyaan kepada Keisei, tapi semua orang di sini juga pasti berpikir demikian.

"Itu benar ... jujur saja, kepalaku sedang kacau. Aku sudah mengatakan itu sebelumnya, kan? Pertanyaan - pertanyaan di akhir tes itu tidak mungkin untuk diselesaikan. Tapi Kiyokata membuat itu seolah - olah itu bukan siapa - siapa, dan aku tidak memahaminya."

Ketika ujian telah berakhir, aku ingat kalau sebagian kelas sangat terkejut dengan soal ujiannya. Dimulai dari Keisei dan Yousuke, siswa dengan nilai terbaik berdiskusi tentang pertanyaan yang sulit itu. Topik pembicaraan itu bahkan sampai tersebar ke kelompok Ayanokouji, dan aku ingat kalau aku tidak menjawabnya jelas pertanyaan tentang aku menjawab pertanyaan itu atau tidak, dan secara tidak langsung menghindar dari pertanyaan itu.

"Kiyokata tahu betul kalau tidak ada seorang pun yang bisa menjawab pertanyaan itu. Tapi, aku bahkan tidak melihat dia membual tentang bagaimana dia menyelesaikannya. Itu tidaklah aneh? Bahkan sepertinya dia punya sesuatu yang tidak bisa ia katakan ... mungkin dia melakukan hal yang buruk, dan tahu jawabannya dari awal, atau yang seperti itu."

"Dia curang ... tentu saja, tidak heran jika kau berpikiran seperti itu."

Horikita menerima perkataan yang diucapkan oleh Keisei secara halus dan secara terang - terangan.

Keisei mulai membuang mukannya karena malu, tetapi Horikita mulai melanjutkan perkataannya.

"Di dalam situasi yang sulit seperti ini, wajar saja curiga. Kalau aku adalah siswa yang tidak tahu apa - apa, aku pasti akan merasakan hal yang sama dengan Ayanokouji-kun dan aku akan percaya jika Ayanokouji-kun telah melakukan kecurangan secara tersembunyi. Tapi, bukan itu inti masalahnya."

Horikita mulai mengatur pernafasannya dan mulai melihat para siswa.

"Aku berencana untuk menjelaskan hal yang serupa kepada orang - orang yang tidak ada di sini sekarang. Untuk memecahkan misteri nilai sempurna Ayanokouji-kun, kita harus kembali ke musim semi tahun lalu."

Musim semi tahun lalu. Dengan kata lain, pertama kalinya tiba di sekolah ini.

"Kami berganti kursi, tapi apa kalian ingat sebelumnya, aku selalu duduk di sebelah Ayanokouji-kun? Tidak lama setelah sekolah dimulai, ketika aku berbicara dengan Ayanokouji-kun, aku seketika itu menyadari kalau dia sangat pandai dalam bidang akademis ... bahkan lebih baik dariku."

"Akademisnya lebih baik dari kamu? Tunggu. Aku ingat kalau nilai Kiyokata mendekati rata - rata ketika sekolah dimulai. Maaf, tapi aku tidak bisa melihat perlakuan khusus kepadanya. Tapi bukankah nilai OOA nya rata - rata semuanya C?"

Horikita tidak terganggu pertanyaan yang muncul dari Keisei dari masa lalunya.

"Tentu saja. Itu karena strategi ku yang sudah kumulai semenjak sebelum ujian pertama dimulai."

Ketika Horikita berkata seperti itu, dia menjauh dariku, lalu pergi menuju mimbar. Ini bertujuan untuk mengubah fokus semua siswa, sekaligus mengalihkan perhatiannya dari ku.

Aku pikir dia akan membantuku, tetapi dia melakukannya dengan cara yang lebih baik dari yang aku pikirkan.

"Sejak awal dia sudah memiliki pengetahuan kalau dia sudah pasti bisa mendapatkan nilai sempurna dalam matematika. Aku mengetahui itu sebelum orang lain sadari, jadi aku memikirkan strategi kecil."

"Strategi?"

Tapi Keisei, tidak hanya punya satu atau dua pertanyaan.

Dia bertanya tentang bagaimana aku mendapatkan pengetahuan itu.

Bagaimanapun juga, Horikita tetap mengabaikan itu, dan lalu melanjutkan topik.

Ini bukan tentang bagaimana aku memperoleh pengetahuan itu, melainkan mengapa aku perlu menyembunyikan keunggulan akademis ku.

Horikita sengaja melakukan ini untuk menarik titik fokus orang lain kepada ku.

"Bulan april yang lalu, kami kelas D sangat senang mendapatkan uang sebanyak itu. Aku malu mengatakan itu tapi aku juga termasuk orangnya. Tetapi aku memiliki perasaan kalau akan ada sesuatu yang tidak terduga terjadi. Selama waktu itu, aku bertanya kepada Ayanokouji-kun, kalau dia menahan diri saat ujian. Aku bisa menyebutnya taknik cadangan atau kartu truf. Tentu saja, aku menyuruhnya untuk tidak memperlambat kelas. Dan itulah mengapa kemampuannya dinilai C oleh sekolah ..."

Horikita membuat perubahan akademis yang sama sekali tidak berelevan dengan apa yang aku pertahankan sampai sekarang. Tentu saja, jika ada yang mencermati yang terjadi setahun yang lalu, maka pasti orang itu menganggapnya aneh. Kenyataannya kalau Horikita bukanlah orang yang bisa bergaul dengan orang lain dapat menyebabkan keraguan seperti kapan dia menyadari kalau aku pandai dalam akademis? Ada banyak celah.

Namun, bagi kebanyakan orang kenangan itu hanya sekedar masa lalu. Selain peristiwa hebat yang bisa terukir di dalam ingatan mereka, tapi sepertinya pemandangan itu tidak memberikan kesan yang mendalam hingga membuat itu semakin terlupakan.

Hanya segelintir orang yang bisa mengingat kejadian itu.

Mayoritas berkata : "Sepertinya itu pernah terjadi." menggunakan imajinasi untuk mengisi celah - celah memori mereka.

Tentu saja, untuk orang yang tidak punya kepercayaan kuat seperti Keisei tidak akan bisa menipunya sesederhana itu.

Dia tidak melepaskan Horikita, dan kemudian dia memberikan bagian yang sulit untuk dijelaskan.

".... perkataanmu sangat tidak menyakinkan. Jika kamu ragu dengan peraturan sekolah, bukankah akan bermafaat jika mendapatkan nilai sejak awal. Jika dia bisa mendapatkan nilai sesempurna ini, mendapatkan nilai A atau A+ dalam akademis bukanlah hal yang mustahil. Walaupun itu hanya satu orang, tapi itu bisa menambah point kelas secara perlahan - lahan."

Keisei beranggapan kalau dia sama sekali tidak paham dengan keuntungan dari strategi cadangan ini.

"Yah, jika cuma dilihat dari point kelas itu tidak masalah. Tapi jika ada kemungkinanan penyerahan diri sejak awal kepada Ayanokouji-kun? Tidak, lebih jelasnya, apa yang akan terjadi pada masa depannya?"

Dihadapan ketidakpercayaan Keisei, Horikita tetap tidak goyah dan terus berbicara sambil berimprovisasi.

Dia sangat fasih berbicara seolah - olah dia memang telah merencakanannya sejak awal.

"Seperti apa masa depannya ...?"

Keisei yang tidak mengerti mengulangi pertanyaan itu, lalu Horikita mulai menjelaskannya.

"Mari kita ikuti perkataannya Yukimura-kun, anggaplah Ayanokouji-kun telah melakukan ini sejak bulan april tahun lalu. Jika itu masalahnya, maka pada bulan Mei, Sakayanagi-san, Ichinose-san, Ryuuen-kun pasti sudah tahu namanya. Jika mereka mengabaikan orang yang terbaik dalam akademis dalam sepanjang tahun, cepat atau lambat dia akan menjadi penghalang untuk mereka. Tidak mengherankan jika ada seseorang yang mencoba bergerak untuk mengusirnya."

"Maksudmu, mereka bisa menyerangnya dari awal?"

"Betul, Apapun bisa terjadi di sekolah ini. Bagaimanapun juga, bahkan ada juga ujian yang memaksa untuk mengeluarkan murid melalui pemungutan suara di dalam kelas. Memang benar, saat itu Ayanokouji-kun sangat beresiko keluar karena strategi Sakayanagi-san. Meskipun pada saat itu dia punya nilai rata - rata dan memilih pemain pengganti yang kemungkinan sebenarnya itu mengarah kepada dirinya."

Horikita mengatakan itu tergantung pada situasinya, orang yang seharusnya diusir adalah aku, bukan Yamauchi Haruki.

"Tidak buruk juga. Jika Kiyokata sudah serius sejak awal, bahkan jika ia ditempatkan bersama Yamauchi di skala yang berbeda, maka hasilnya sudah akan jelas sekarang."

"Aku menjadi ingin tahu untuk menghindari pengusiran, Yamauchi-kun akan lebih berhati - hati dalam membuat pergerakan dan strategi Sakayanagi-san pasti akan menjadi lebih kompleks dan sulit dipahami. Lebih jauh lagi, Yamauchi-kun mempunyai teman yang lebih banyak daripada Ayanokouji-kun. Jika itu ditempatkan di kedua sisi, maka akan ada perubahan."

Jika ia mengambil salah satu tes, logikanya akan tetap sama.

"... Lalu kenapa, harus menunjukkan jati diri mu sejauh ini? Jika kamu menunjukkan kekuatanmu tanpa kehati-hatian, maka hasilnya akan sama. Karena kamu tiba - tiba menunjukkan kekuatanmu kepada semua orang, itu juga bisa menjadi target untuk semua orang."

Keisei berpikir tidak ada bedanya melakukannya segalanya dari awal atau sekarang.

Horikita tidak menunjukkan sikap paniknya, justru ia menunggu dia mengatakan hal itu ...

"Tidak, ada perbedaan besar menunjukkan kekuatanmu setahun yang lalu dengan yang sekarang. Dalam beberapa bulan yang terakhir, kita kelas D berkembang dengan pesat, dan masing - masing dari kita telah menumbuhkan kekuatan individunya. Kita sudah membuat keputusan yang tepat."

Aku yakin jika dia melihat dirinya sendiri setahun yang lalu, maka dia akan terlihat sama seperti Keisei.

"Bukan hanya Ayanokouji-kun. Katakanlah ya ... lebih simpel untuk dipahami contohnya seperti Sudou-kun yang saat ini dia tidak ada di sini. Dibandingkan tahun lalu, dia tidak lebih sekedar seorang siswa yang sulit untuk diawasi, tanpa ragu itu adalah beban terbesar di kelas kita. Tapi apa yang terjadi sekarang? Meski dia masih liar, namun dia meningkat secara drastis. Dari segi kemampuan akademisnya, dia berkembang pesat. Dan yang lebih luar biasanya adalah kemampuan fisiknya, yang pada evaluasi OOA pada bulan Mei bahkan melebihi milikmu, Yukimura-kun."

Keisei masih berada di puncaknya pada bulan april, tetapi dengan ujian itu Sudou berhasil membalikkannya.

Pukulan kepada Keisei dengan fakta yang tak terbantahkan skor evaluasi keseluruhan lebih baik dari OOA.

"Saat pertama kalinya kita masuk sekolah, terlepas apa itu kamu atau aku, apakah kita mempunyai kemampuan atau kemauan untuk melindungi Sudou-kun?"

Siswa akan berdebat tentang apakah mereka harus mempertahankan Sudou atau tidak, yang lebih repotnya lagi memikirnya cara menyelamatkannya, bisakah mereka melindungi teman sekelasnya? Itulah maksud Horikita. Namun jika Sudou yang sekarang dalam masalah, Keisei pasti akan menguras habis otaknya bersama yang lain memikirkan strategi untuk melindunginya.

"Tapi sekarang, jika seseorang mulai menargetkan Ayanokouji-kun, saat ini kita bisa bekerja sama melindunginya. Begitulah caranya aku menilainya. Dan itulah mengapa aku menunjukkan kekuatan sebenarnya Ayanokouji-kun kepada publik, dan mulai meningkatkan kekuatan seluruh kelas kita."

Ada beberapa siswa yang paham dan menerima perkataannya.

Namun, masih ada beberapa murid yang memiliki keraguan di dalam hati mereka.

Disisi lain, Horikita tidak mempunyai apapun lagi yang bisa menyakinkan semua orang.

Itu karena keseluruhan cerita dia adalah kebohongan, tidak dapat dihindari kalau itu bisa ketahuan pada waktu tertentu.

Tentu saja, itu tidak bisa membuat teman sekelasku berhenti menyerangku saat ini.

Namun, segalanya akan berbeda jika kita mempunyai dukungan yang lebih kuat.

Setelah memastikan sebagian besar perhatian beralih ke arah Horikita, aku melihat ke arah Yousuke.

Anak laki - laki yang menjadi tempat kepercayaan di kelas.

Meskipun Yousuke sedang menghadapi Horikita, tetapi kadang - kadang dia berpura - pura melihat sekeliling sambil menatapku. Dia manatap mataku, kemudian menilai kalau aku tidak akan diekspos, .

Seperti siswa lainnya, ada banyak hal yang tidak aku ceritakan kepada Yousuke. Jika itu adalah siswa lain, mungkin saja mereka akan curiga kepadaku seperti Keisei dan bergabung dengan mereka dengan menanyakan pertanyaan sulit, tapi aku tidak perlu mengkhawatirkan Hirata Yousuke.

Aku akan memberikan prioritas tertinggi kepada manfaat terbesar bagi kelas secara keseluruhan.

Dalam situasi ini bahkan tanpa perlu kuberi tahu, dia sudah sangat tahu apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Aku mengerti meski cuma sedikit dari strategimu, Horikita. Dengan dasar itu pula, aku ingin bertanya. Apa Ayanokouji hanya unggul dalam matematika?"

"Aku tidak bisa menjawabnya untuk saat ini."

Horikita dengan tenang menjawab pertanyaan Keisei.

"Murid yang bernama Ayanokouji Kiyokata, apakah dia sudah menunjukkan seluruh kemampuannya, atau apakah dia masih menahan diri? Tidak peduli apa 'kebenaran sebenarnya', kita bisa menyembunyikan untuk memastikan Ayanokouji-kun tetap menjadi misteri untuk kelas lain."

"Itu-"

"Jika cuma itu saja. Aku akan menjelaskan tentang yang coba Horikita katakan."

Tepat ketika Keisei ingin menekan Horikita, dia dipukul oleh Yousuke yang karismatik, yang menonton sejak awal.

Lalu Yousuke berpindah ke sisi Horikita.

"Awalnya aku tidak paham, tetapi setelah aku mendengarkan pembicaraan kalian, sekarang aku bisa mengerti. Memang benar musuh menilai yang tidak diketahui adalah sebuah ancaman. Mereka kemudian akan mengirim seseorang untuk mengumpulkan informasi lebih jelas. Tetapi jika anggota kelas kita tidak mengetahui kebenarannya, maka tidak ada gunanya menggalinya."

Yousuke mencoba mengisi kekosongan dari penyataan Horikita. Mengetahui Yousuke adalah sekutunya, Horikita mengangguk setuju.

"Ya, Walaupun ini akan menarik perhatian di masa depan, mari kita manfaatkan ini sebaik - baiknya. Membiarkan lawan melihat faktor yang tidak diketahui adalah tindakan yang terbaik. Bahkan jika ada murid dari kelas lain yang mendengarkan kita sekarang. Kita masuk sekolah memang seperti ini."

Semua orang akan menyelusuri koridor. Apakah siswa yang bernama Ayanokouji hanya pandai matematika, atau apakah unggul di mata pelajaran lain? Menciptakan keraguan di kelas lain dan mempertimbangkannya sebagai ancaman. Suara Yousuke bercampur dengan kata - kata Horikita yang membuatnya semakin meyankinkan.

"Horikita-san itu sangat bagus, kan? aku hampir tersentuh."

Saat itu, Karuizawa ikut menyerang dengan ucapannya yang santai.

"Bukankah kau juga berpikiran seperti itu juga, Shinohara-san?"

Dia kemudian mencari persetujuan dari temannya sendiri, Shinohara.

Aku pikir dia mencoba memecah perhatian orang lain dengan menjauhkankanku dan lalu membesarkan Horikita. Meskipun aku tidak pernah memberinya sinyal atau intruksi seperti yang aku lakukan kepada Yousuke, dia langsung mengerti apa yang harus dia lakukan.

"Aku juga! Aku selalu berpikir kalau Hirokata-san dan Ayanokouji-kun diam - diam berbicara, tapi ternyata mereka melakukan demi kepentingan kelas."

Ketika pertama kalinya aku tiba di sini, Horikita tidak berbicara dengan siapapun selain aku.

Fakta itu, kemudian menjadi bahan pertimbangan yang sangat bermanfaat.

Trik yang brilian Yousuke dan Kei lakukan memiliki efek yang sangat luar biasa. Mental kelompok "Jika Yousuke dan yang lain berpikiran seperti itu, maka itu pasti benar" itu juga bekerja sangat kuat.

"Strategi menyembunyikan kekuatan kita ... itu benar, kelas lain pasti cukup terkejut sekarang.

Bahkan Keisei yang semula curiga kini juga ikut terlarut.

"Meskipun aku tidak sepenuhnya memahami situasi sekolah, tapi menurutku memiliki rencana candangan itu sudah bagus. Aku tidak tahu apa itu punya keberuntungan atau tidak, tapi Ayanokouji-kun buruk dalam berkomunikasi dan tidak suka menonjol. Untuk alasan itulah dia juga ingin aku menyembunyikannya."

Horikita mengungkapkan bahwa rencana itu mungkin selaras dengan rencana kami berdua

Kemudian dia berpaling dari Keisei dan menuju ke kelas.

"Itulah rahasia bagaimana Ayanokouji-kun mendapatkan nilai yang sempurna di matematika. Maaf membuat kalian terkejut."

Horikita menahan situasi itu dengan luar biasa dan kini memiliki kesempatan untuk pergi. Jika ia tinggal terlalu lama di sini, mungkin akan muncul lagi pertanyaan - pertanyaan.

Yousuke menutup topik pembicaraan dengan jelas dan menjelaskan akan buruk jika terus berbicara seperti ini. Semakin pintar siswa tersebut, semakin banyak keraguan yang akan mereka miliki, tetapi akan sama saja semakin pintar mereka, semakin besar pula kemungkinan mereka akan menyadarinya bahwa ini bukanlah percakapan yang harus dilakukan di sini terus. Buktinya serangan pertanyaan Keisei yang tanpa henti kini telah berhenti.

Di satu sisi, bisa kukatakan kalau pertemuan ini hanya bisa menangkis keraguannya sampai taraf tertentu.

Berkat pencapaian Horikita yang melebihi ekspetasiku, yang akan memudahkanku untuk bergerak di masa depan.

Bahkan jika aku menunjukkan kekuatanku di luar matematika, itu bisa dijelaskan dengan fakta kalau aku telah menyembunyikan. Persiapan yang kamu lakukan di sini sangatlah penting.

Jujur saja, aku sangat berterima kasih kepadanya karena telah menangani hal ini bahkan tanpa sebuah persiapan sebelumnya.

***

Uwaa ... rantai telah terlepas. Ayanokouji-kun sudah bebas beraksi sekarang!! Wooo...

Buat kalian yang pengen dapetin file doc bekas saya translate bisa klik di sini