Fake Holy Sword Stroy ~ Chapter 51 Part 1

Chapter 51 Jangan terlibat

“Oops.”

Toimi membuat petir yang lebih kuat dari sebelumnya dari kedua tangannya. Petir itu menyambar ke arah bola air itu, berpenturan menyebabkan suara yang keras.

Sebelumnya dia menahan kekuatannya dengan tujuan untuk membuat Malta pingsan dengan luka yang minimal. Namun, petir yang ia tembakan sekarang jauh lebih kuat. Toimi punya kekuatan sebesar itu.

“Haha. Jika kamu tidak ingin terluka, aku sarankan kamu untuk menyerah selama kau bi ….”

Toimii memberikan saran dengan senyuman tanpa rasa takut.

Dia ceroboh. Mau bagaimana lagi. Dia telah menangkap berbagai ras sebagai pemburu budah, dan dia adalah orang kuat yang tidak pernah gagal. Sekarang dia berburu putri duyung, ras yang tidak berorientasi dengan pertempuran … dia telah berburu selama ini, tapi dia tidak pernah mendapatkan perlawanan.

Selain elf yang mempunyai bakat sihir atau pertempuran jarak dekat dengan iblis Amazon, akan aneh rasanya jika ia menjadi lebih waspada karena seorang putri duyung bisa sedikit bertarung.

“Haa!!”

“Apa!?”

Dia terkejut ketika melihat Malta yang melompat keluar dari kabut yang dibuat dari air yang tersambar oleh petir. Dia hanya berpikir kalau Malta hanya bisa menggunakan sihir.

Malta justru mendekati dia dengan tombak trisula. Kecepatan yang ditunjukkan oleh dia sebagai putri duyung dengan tubuh bagian bawahnya seperti ikan. Sangat lamban dan itu tidak bisa dibandingkan dengan Amazon dan Toimi seharusnya bisa mengatasi itu.

Tapi, dia terlalu sombong dan ceroboh jadi dia sangat terkejut.

“Hah!!”

Dia mengambil nafas kecil lalu menusukkan tombak trisula itu. Lagipula, untuk seorang yang telah berlatik pertarungan jarak dekat, hal yang semacam itu tidak perlu dikhawtirkan.

“Guh….!?”

Toimi adalah tipe penyihir yang menggunakan kemampuannya hanya sebatas pertahanan diri. Alhasil, dia tidak tertusuk tapi pinggangnya robek dan dia menunjukkan ekspresi kesakitan.

Toimi melangkah mundur sambil menutupi luka di pinggangnya. Darah mengalir dari sana.

“Aku tidak akan melepaskanmu!”

Malta bukanlah orang bodoh yang melepaskan kesempatan itu. Dia mengarahkan ujung tombak Filomena ke arah dia kemudian dia membuat bola air dan menembakkan itu.

“Guha !?”

Toimi mendapatkan pukulan di wajahnya. Dia terpental tertiup angin ke belakang hingga mimisan.

Dia pikir kalau air itu tidak akan memberi kerusakan yang besar,tapi sihir yang membuat bola air kerasnya seperti batu.

Tidak hanya mimisan, tapi giginya juga terlepas dan wajah Toimi yang tampan itu kini menjadi hancur. Setelah itu, ekspresi dia berubah total yang dari ekspresi tenang kini menjadi seperti iblis.

“Bocah Bajingan …!! Aku merendah diri dan kamu telalu terbawa suasana!!”

“E-ehh!? Kamu mencoba menculikku, aku tidak berpikir itu merendah diri…”

Jelas sekali kalau Malta ketakutan karena dipelototi dengan mata merah dia. Lebih dari menakut itu jelas jelas karena dia tidak masuk akal.

“Aku sudah tidak peduli lagi membuat mu menjadi budak ….! Aku akan membunuhmu!!”

Sambil mengatakan itu, Toimi melayang di udara. Agar dia tidak diserang oleh bola air itu, dia memisahkan diri dari Malta … bukan ke atas genting, tapi di langit di atas laut.

Dari sana, dia mulai merapalkan sihir seolah olah itu adalah semua kemampuannya.

“Ooh…”

Itu menjadi sebuah tontonan untuk Malta yang secara tidak sengaja mengeluarkan desahan seperti itu.

Petir keluar dari seluruh tubuh Toimi. Bersinar terang sambil membuat suara yang keras, dan hanya disekitarnya saja yang terang.

“Matilah! Duyung sialan!!”

Toimi mencoba menyambar kilatan petir itu ke arah Mallta. Jelas – jelas kalau kilatan petir itu jauh lebih kuat dibandingkan dengan kilatan petir sebelumnya.

Darahnya mengalir keras keluar dari kepala Toimi, dia tidak bisa lagi berpikir untuk menangkapnya hidup – hidup dan berusaha mencoba membunuh dia seperti yang ia katakan sebelumnya.

Jika dia ingin mati, dia adalah orang yang sangat kuat sampai bisa menunjukkan kekuatan seperti itu.

...... meskipun, sekarang dia seperti orang idiot karena hidungnya yang mimisan dan giginya yang hilang. Tapi mau bagaimapun juga, kekuatan petir itu pastinya. Jika Malta terkena langsung oleh itu, nyawanya dalam bahaya.

Tapi …

“Hahaha.”

Apa yang ditunjukkan Malta bukanlah ekspresi ketakutan tapi sebuah senyuman. Toimi mengerutkan kening karena sikap dia.

Kata kunci

Novel Fake Holy Sword Stroy Chapter 52 Bahasa Indonesia

Cerita tentang pedang suci palsu Chapter 152 Bahasa Indonesia

Aku diambil ketika aku menjual teman masa kecilku Bahasa Indonesia

Fake Holy Sword Stroy

Fake Holy Sword Story ~I Was Taken Along When I Sold My Childhood Friend~

Nise Seiken Monogatari: Osananajimi no Seijo o Uttara Michizure ni Sareta