Fake Holy Sword Stroy ~ Chapter 53 Part 2

Chapter 53 Aku ingin pulang

Berhenti! Ini bukan urusanmu!

Duyung sialan! Tidak ada hal yang baik jika kamu percaya dengan manusia! Buka matamu!

“Alita mencoba yang terbaik untuk kebaikan kita. Itulah kenapa, kumohon jangan berbicara hal yang kejam seperti itu.”

Malta mengatakan itu.

Kata itu mengandung kekuatan yang kuat.  

Tempat ini menjadi lebih sunyi.

“Dia gadis baik.”

Dia adalah gadis yang melakukan yang tidak perlu dia lakukan….

Pedang terkutuk dan aku berpikir berlawanan.

Ketika aku bergemetar ketakutan memikirkan keputusan yang akan putri duyung buat….

“Bukankah ini bagus?”

Iblis itu datang...maksudku, Pamela.

Tapi, apa yang ia katakan bukan apa – apa tapi seperti iblis yang datang kepadaku.

Ini yang terburuk….

“Nyatanya, dia bertarung untuk menyelamatkan putri duyung yang diculik. Adikku Malta mengatakan seperti itu. Aku tidak akan cocok menjadi kakaknya jika aku tidak percaya dengannya.”

“Onee-sama….”

Sialan. Kenapa ketua putri duyung mempercayai manusia terlalu mudah.

Pikirkan ini putri duyung! Kamu seharusnya lebih berhati – hati denganku dan menolakku! Apa kalian itu bodoh?

Dia tersenyum lembut ke arah Malta, menciptakan atmosfer yang bagus sebagai kakak.

Di sisi lain, aku menciptakan atmosfer keputusasaan. Aku tidak bisa melarikan diri lagi setelah mengatakan hal seperti itu.

“Aku juga menantikanmu, pemenggang pedang suci-sama.”

Pamela tersenyum ke arahku.

Senyuman itu tercampur perasaan yang mengitimidasi…

“…………Ya.”

“Balasanmu terlalu berat.”

Aku hanya bisa mengangguk.

Mengubah perkataanku tidak sesuai pecintraanku sebagai Alistar.

Ah…kenapa rencaku bisa salah….

“…Terima kasih, Alista.”

“Ya.”

Malta mengatakan itu denga gelisah.

Itu bernar, ini semua salah cewek ini. Aku benci putri duyung. Mati saja kalian semua.

Tapi, aku hanya bisa mengumpatnya di dalam hatiku. Alasannya, karena ada orang bajingan yang melihat situasiku dan mencoba melarikan diri.

“Ayo kita lakukan yang terbaik, Magali-san.”

“Uh!?”

Magali berbalik menatapku ketika aku mengenggam bahunya dengan kuat.

Kamu pikir bisa kabur? Hmmm?

“Kamu menariknya seperti biasa.”

Lagi pula ini bermula dari karena ku diseret oleh Magali.

Kenapa dia bisa berpikir bisa melarikan diri sendiri?

“Kamu adalah saint. Dengan kepribadianmu yang lembah lembut, tidak mungkin kamu hanya melihat saja, kan? Hmm?”

“Y-ya, i-i-i-i-itu benar. Aku akan membantu mereka juga, Alistar.”

Aku dan Magali tertawa bersama.

Putri duyung yang menonton entah kesalapaham apa yang terjadi. Mereka mengalihkan pandangannya seolah mereka terkesan dan tertarik. Yah, jika dilihat dari sisi lain, penampilan kami akan menjadi gambaran yang bagus.

Magali mengatakan itu sambil terhuyung-huyung terlihat indah karena dia mengatakan itu demi kebaikan semua orang.

Tapi, apa yang ada di dalam pikirannya….

“(MAATIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!)”

“(Fuhahahahahah! Kamu pikir hanya aku yang akan menderita? Kamu juga harus ikut!!)”

Niat membunuh yang datang dari Magali. Tapi bagiku itu memberikanku rasa nyaman.

Ah..setidaknya, bisa menyeretnya bisa menyembuhkanku…

“Terima kasih, Saint-sama! Kamu dan Alistar benar – benar manusia yang spesial!”

Malta meraih tangan Magali dan berbicara seperti itu.

….kenapa dia menjadi tsuntsun kepada ku, tapi begitu jujur kepada Magali? Ini bukan seperti aku peduli.

“Lalu, aku serahkan kepdamu. Kumohon selamatkan putri duyung.”

Pamela tersenyum ke arah kita.

Aku menjadi lebih malas melakukan ini demi putri duyung. Tapi entah kenapa aku merasa senang karena bisa menyeret Magali.

....Sepertinya Herge dan lainnya juga tinggal di desa ini. Kenapa kamu hanya tinggal meskipun kamu itu pendamping saint?

Dia mengatakan akan buruk jika kesatria kerajaan datang di kediaman bangsawan tanpa pemberitahuan sebelumnya….apa tidak apa – apa jika terjadi sesuatu dengan Magali?

Aku setuju dengan itu.

“Alista, aku serahkan Saint-sama kepadamu.”

Tidak terima kasih.

 ♦

 Ketika aku prustasi mengingat kejadian itu, Malta berteriak dengan suara tegas kepadaku.

“Alista, Saint-sama. Bersiaplah.”

Ketika aku mendongak ke atas, aku dapat melihat pelabuhan.

Kurasa kapal ini akan berlabuh di sana.

“Kita sampai. Ini adalah wilayah Doles.”

…………Aku ingin pulang.

Fake Holy Sword Stroy

Fake Holy Sword Story ~I Was Taken Along When I Sold My Childhood Friend~

Nise Seiken Monogatari: Osananajimi no Seijo o Uttara Michizure ni Sareta