Dia berulang kali mengayunkan senjata itu kemudian tiba-tiba berhenti. Dia menurunkan naginatanya dan meletakkan senjata itu di sebelahnya.

“Huh.”

Dia menghembuskan nafas, lalu berkedip. Ketika aku menyadari naginatanya di letakkan. Tirai air itu terbelah menjadi dua.

Ah, aku tidak pernah melihat pergerakan itu di game sebelumnya. Teknik itu? Aku tidak memikirkan apapun selain teknik itu.

[[Shiden-Issen]]

Pergerakannya salah satu alasan mengapa aku sangat menyukainya di game ini.

Aku tidak bisa menahan dorongan mata ku ini.

Tarian yang menggerakan naginata belum berakhir. Tebasan atas, bawah, dan samping.

Aliran tekniknya sangat indah. Tubuhku semakin panas dan panas.

Aku tidak bisa menahan diriku, aku ingin lari sekarang. Aku diserang oleh dorongan aneh.

Penyebabnya ada di sini.

Aku membelakangi Mizumori Yukine yang masih mengayunkan naginatanya, meninggalkannya. Aku mengeluarkan semua kekuatanku ke kakiku dan mulai berlari.

Hatiku terbakar hebat. Aliran darahku dan sihirku mengalir desar seperti badai, tubuhku menjadi sangat panas.

Ah, sialan.

Aku mengutuk diriku sendiri.

Kecantikan itu telah mencuri hatiku, perasaan iri membuatku ingin memukul dinding dan kecemburuan membuat tubuhku terbakar. Mereka berdua bercampur dan menyalakan api.

Aku ingin menjadi lebih kuat. Aku ingin menggunakan senjata yang indah seperti miliknya. Aku ingin menjadi kuat seperti dia.

Tidak, aku ingin menjadi lebih kuat darinya.

Tubuhku ingin berteriak.

Aku mendaki gunung lebih jauh dari air terjun dan masuk ke area terbuka. Di sana aku menyebarkan semua kekuatan sihirku dan mulai berlari dengan sekuat tenaga. Seolah-olah aku ingin memadamkan api yang membakar tubuhku, aku terus berlari.

—

Aku bertanya-tanya seberapa jauh aku berlari. Cahaya matahari mulai gelap. Berlatih di tempat yang jauh ini sudah tidak mungkin lagi.

“Ayo kembali……”

Aku bergumam dan mulai berlari kembali ke rumah.

Hanya ada satu hal yang sedang kupikirkan yaitu Mizumori Yukine.

Ini beneran gila aku tidak bisa melihat pergerakan naginatanya. Walaupun aku melihatnya dari jarak dekat, aku masih belum bisa melihat pergerakan dia. Apa yang harus aku lakukan agar bisa bergerak secepat itu?

Bagaimana mengatasinya?

Jika aku tidak bisa mengikuti kecepatannya, aku tidak akan mampu menang melawannya seumur hidup

Lalu, apa yang harus aku lakukan?

Solusi yang paling simpel yaitu membuat pergerakan terlebih dahulu. Untungnya, jangkauan syalku cukup besar, aku bisa menghalangi pergerakannya. Tidak apa-apa selama aku bisa mangatur jarakku sebelum dia bergerak.

Tapi, apakah itu sudah cukup?

Sambil memikirkan itu, aku melepaskan sepatu dan mengarah ke kamar mandi.

Mungkin ada manusia atau iblis yang bisa bergerak secepat dia. Jika kamu bertanya kepadaku apakah aku mengatasi pergerakannya ketika pertama kali melihatnya, maka jawabannya tidak mungkin.

Terutama untuk iblis. Jika itu aku, maka aku pasti sudah mati. Jika aku bisa menyimpan dan melanjutkan scene ini, maka itu tidak akan menjadi masalah.

Tapi, ini adalah realita.

Aku butuh melatih penglihatanku. Kepekaanku juga.

Aku melepas syalku dan melepas baju ku yang sudah basah.

Sepertinya para atlet melakukan latihan untuk meningkatkan penglihatan dan refleks. Bagaimana cara melakukan itu?

Mendapatkan beberaapa skill mungkin ide bagus… hmm

Ketika aku menyentuh ganggang pintu, lalu pintu terbuka.

“………”

“………”

Apa yang muncul adalah kulit putih, kulit bewarna merah muda seperti Hatsumi-san. Apa dia baru saja mandi? Tetesan air dan rambut basah dari wajah hingga kulit. Aku bisa melihat uap yang mengelilingi tubuhnya seolah-olah tubuhnya masih hangat.

Dia tipe gadis yang terlihat langsing ketika berpakaia huh …  saat dia berpakaian, aku tidak menyadari kalau dia punya buah yang bagus, aku ingin mengisap yanng merah muda itu…

Pinggulnya tidak terlalu besar atau kurus, pinggulnya seperti orang yang baru saja melakukan persalinan. Bagian yang penting itu tertutup oleh handuk …

Tapi situasi ini sudah.

Aku merakam pemandangan ini secara permanen di dalam kepalaku dan menutup pintu. Aku ingin membuat backup untuk gambar ini secepat mungkin.

“KyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAAA”

Aku mendengar teriakan Hatsumi-san seperti di volume itu yang pernah aku dengar sebelumnya. Akhirnya, aku mendapatkan pukulan keadilan.

“Maafffffffffffffffffffffffffff”

Pada saat itu juga, aku mendengar suara langkah kaki dari koridor.

“Ada apa!?”

Ternyata itu adalah Marino-san yang kembali. Dia segera sampai di sini.

Ketika dia sampai dan melihatku, wajahku menjadi merah.

“Kyaaaaa♪ “

Kenapa teriakannya terdengar aneh?

Tunggu, kenapa dia juga ikut teriak?

Aku melihat tubuhku sendiri. Tubuh sehatku dan kebanggaan ku berdiri tegak. Aku merasa segar di daerah dada dan pan … ya, aku tidak bisa pergi.

Apa yang dibawah perutku, bagian terpentingku sedang melawan gravitasi, ini roket.

Oh ternyata aku juga bugil.

Aku melepas pakaian di ruang ganti tadi, jadi tidak ada apapun yang bisa aku gunakan untuk menyembunyikan ini.

“Ueiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii”

Dengan cepat aku menyembunyikan roket ku menggunakan kedua tanganku. Aku tidak menyangka bencana ini bisa terjadi.

“Kousuke-kun, reaksimu cukup cepat♪♪♪♪”

Marino menggunakan kedua tangannya untuk menutupi mukanya tapi dia masih melihat melalui celah-celah jarinya, melihat selangkanganku yang itu.

Ah, apa yang harus aku lakukan, apa yang harus aku lakukan? Berakhir sudah, otakku sudah berasap. Aku tidak bisa berpikir apapun.

Pintu tiba-tiba terbuka dan Hatsumi-san keluar dengan menggunakan pakaian dalam. Sihir yang dia keluarkan dari tangannya dan aku tidak bisa membela diri saat ini. Dan juga, aku tidak memiliki syal di sisiku.

“Ah, mati aku.”