Haruskah kukatakan waktunya telah tiba? Aku tahu kejadian ini cepat atau lambat akan terjadi tapi ini masih terlalu mendadak.

Orang itu kini berada di depan mata ku sosok yang sering kali aku lihat melalui layar, yang telah membuat adikku berhutang budi kepadanya berulang kali (TLN: Anda tahulah maksudnya ( ͡° ͜ʖ ͡°)), dialah Yang Mulia Ludivine Marie-Ange de La trèfle sedang duduk di sini. Berdiri di sampingnya seorang wanita yang memiliki pantat elastis.  Aku tidak ingat namanya. Walaupun begitu, wanita dengan pantat indah itu berdiri di sampingnya. Dia mengenakan armor ero yang membuatku bertanya-tanya akan keefektifan armor itu sambil membuat ekspresi tegas. Tongkat logam dan pedang reaper yang mengantung di pinggangnya.

Aku tidak tahu kenapa dia memakai pakaian full armor, apa dia datang untuk mengeksekusi ku? Terlalu banyak alasan untuk dihitung.

“Selamat siang, Marino-sama, Hatsume-sama, dan Kousuke-sama.”

Ludi memberikan salam kepada ku dan menatap ke arah ku. Aku kembali membalas salamnya “Selamat siang” yang merupakan pertama kalinya aku menggunakan kata itu di kehidupan ku yang sekarang. Suara ku sedikit melengking.

“Aku pikir Marino-san sudah memberitahu tentang ku. Tapi sekali lagi, namaku Ludivine Marie-Ange de La trèfle. Seperti yang sudah aku beritahukan, orang ini adalah pelayanku.”

“Panggil aku Claris.”

Tunggu, pelayan? Seorang pelayan mengenakan armor dan pedang dengan pantat yang indah? Konsep pelayan di dunia ini dengan jepang sangat berbeda.

“Namaku Takioto Kousuke.”

Sekarang perkenalan diri sudah selesai, apa aku harus memulai melakukan dogeza?

“Takioto-sama, terima kasih untuk yang waktu itu.”

Sebelum aku melakukan dogeza, Ludi berterima kasih kepadaku. Pada saat yang sama, Claris-san juga menyampaikan rasa terima kasihnya. Karena mereka tiba-tiba menundukkan kepalanya, membuatku tertegun sementara waktu.

“Ah, angkat kepalamu. Aku tidak melakukan hal yang luar biasa. Seharusnya yang merendahkan kepala sekarang adalah aku, benar kan?”

“Tidak, kamu menyelamatkan nyawa ku. Selain itu, kamu tidak perlu meminta maaf, itu hanya kecelakaan.”

Ludi mengatakan itu dengan senyum dingin bersamaan dengan Claris-san yang menyentuh ujung pendangnya dengan jarinya.

Hei, kenapa kamu menyentuh pedangmu? Kelihatannya dia marah, haruskah aku berakting sebagai orang bodoh di sini? Tapi jika itu semakin membuat kesalahpahaman, tidak aneh jika dia memotongku sekarang.

“Ah itu, itu. Tapi izinkan aku meminta maaf. Aku sungguh minta maaf.”

Aku mengatakan itu dan menundukkan kepalaku lebih rendah.

“Angkat kepalamu. Aku mengerti, aku menerima permintaan maafmu. Jadi mari lupakan kecelakaan itu seperti tidak pernah terjadi. Yang lebih penting …”

“Tindakan kita, kah.”

Marino-san masuk ke dalam pembicaraan. Apa yang ingin Ludi katakan ialah melupakan semuanya, benar kan? Sejak aku punya akal sehat, aku juga tidak akan memberitahukan itu kepada siapapun. Pastinya aku tidak bisa melupakan sensasi itu sepanjang hidupku.

“Ya, aku akan mulai melaporkan informasi dari sisi kami. Dari kesimpulan kami mengenai indetitas orang yang menargetkan ku kali ini adalah …… faksi lain dari negara kami dan pemuja raja iblis.”

Sekte raja iblis, ketika dia mendengarkan hal itu, tubuh Hatsumi-san tiba-tiba bergetar. Dia menatapku dari samping.

Ludi melanjutkan perkataannya.

“Ketika  aku masuk sekolah, aku pikir mereka akan memulai serangan kepada ku secara diam-diam. Tapi …”

“Kamu masih belum yakin, ya?”

Perkiraan mereka sebenarnya benar adanya. Jika situasi ini berlanjut seperti game maka Ludi dan MC akan diincar oleh sekte Raja Iblis. Itulah alasanya mengapa Ludi dan MC menjadi lebih dekat dan alasan itulah dia menjadi anggota party, cerita ini terus berlanjut seperti alur cerita game.

“Kita mendapatkan beberapa informasi mengenai sekte Raja Iblis dari departemen Intelegen kami, dengan menyiksa mereka. Kami mendapatkan informasi yang luar biasa.”

Ayolah pikirkan ini lagi, di game satu-satunya yang diberitahu tentang sekte raja iblis oleh Ludi hanyalah MC. Jika aku benar, selama itu juga mereka bekerja sama dalam event Sekte Raja Iblis. Aku punya perasaan tidak enak mengenai informasi ini. Ayolah apa tidak apa-apa memberitahukan informasi sepenting ini kepada ku?

“Umm, apa tidak apa-apa bagiku untuk mendengar cerita ini? Kelihatannya cerita ini sangat penting, apa kamu tidak khawatir dengan kerahasiannya.”

Informasi ini setara dengan informasi rahasia negara. Itulah mengapa MC tidak diberitahu apapun sampai dia terlibat dengan sendirinya.

“Aku sungguh minta maaf tapi …”

Claris melanjutkan perkataan dia yang nampaknya sangat sulit bagi Ludi mengatakan itu.

“Jujur saja, klan Hanamura juga telah ditargetkan oleh sekte sejak awal. Dan fakta Kousuke-sama  dari klan Hanamura yang menyelamatkan Ludivine-sama semakin membuat Kousuke-sama ikut masuk ke dalam daftar merah.”

“Heee………………Ha?”

Apa yang dia katakan tadi?

“Kamu sudah dianggap sebagai daftar merah oleh mereka. Untuk itulah berbagi informasi kepada mu yang telah diincar oleh mereka merupakan salah satu keputusan dari Yang Mulia Raja.”

“Hmm, jadi begitu.”

Di Magiero satu-satunya yang menjadi target adalah Ludi dan MC. Kenapa aku jadi terlibat!?

“Aku minta maaf ……”

Melihat diriku yang sedang kesal, Ludi meminta maaf lagi.

“Ya, awalnya ini berasal dari keingintahuanku dan aku tidak peduli dengan itu, lupakan saja itu.”

“Umm, ini bukan tentang aku peduli atau tidak, tapi aku harus mulai berhati-hati semenjak ini sudah terjadi.”

“Karena Kousuke-sama sudah paham dengan situasinya, topik selanjutnya … Claris.”

“Yes, Ma’am.”

Claris memberi hormat. Tidak peduli bagaimana kelihatannya, dibadingkan dengan seorang pelayan kamu lebih cocok dengan kesatria.

Claris mengeluarkan sebuah amplop kulit dari tasnya yang dipenuhi dengan pernak-pernik yang berkilau lalu memberikan amplop itu kepada Marino-san. Amplop itu diikat kuat dengan tali merah.

Ketika Marino-san memberikan kekuatan sihirnya di tangan lalu menyentuh amplop itu, ada semacam lambang yang melayang di udara dari amplop.

Ah, aku pernah melihat ini sebelumnya. Itulah lambang keluarga kerajaan.

Ketika Marino-san memasukkan sihir ke dalam amplop, ikatan tali itu tiba-tiba terlepas.

Dari sana, muncul selembar kertas yang terbang di udara.

Aku dan Hatsumi-neesan pergi ke belakang Marino-san dan melihat isi kertas itu.