Fake Holy Sword Stroy ~ Chapter 52 Part 2

Chapter 52 Diam

“Malta yang melakukan….?”

“Iya, Onee-sama….”

“…………”

Malta terlihat gelisah. Nampaknya dia masih tidak bisa melihat wajah kakaknya karena dia merasa bersalah karena selalu menahan kakaknya.

Namun, Ekspresi wajah Pamela ketika melihat Malta sulit untuk dideskripsikan. Dia tidak senang ataupun marah … ekspresinya terlalu rumit.

“Onee-sama?”

“Ah itu. Kamu melakukan dengan baik, Malta. Aku bangga kepadamu.”

Ketika Malta terlihat ragu berbicara dengannya, Pamela mengubah ekspresinya dengan tiba – tiba menjadi senyuman dan memuji Malta.

Hmmm, Aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan. Aku ingin pergi sepecepatnya dari mereka.

“Apa kamu membunuh mereka?”

“Aku hanya membunuh satu, tapi Alistar menangkap mereka hidup – hidup.”

Perkataan Malta membuat Pamela menoleh dan menatap ke arah saya.

Jangan lihat aku!

“Seperti yang diharapkan, pedang suci ….”

Pamela bergumam sambil berpikir. Nampaknya itu tidak ada masalah denganku, jadi aku tidak ketinggalan mendengarnya.

Setelah itu, Pamela terlihat menginginkan pedang terkutuk ini. Dia terlihat bahagia jika aku memberikan pedang ini kepadanya, dan aku juga akan sangat bahagia untuk melepaskan pedang ini. Semua orang menjadi bahagia.

Okay, ayo kita coba.

“Apa kamu mencoba menjualku?”

Suara pedang terkutuk bergema di dalam kepalaku.

Bukan menjual, aku hanya memberikan kepada dia secara cuma - cuma.

“Itu malah lebih kejam!!”

Sebaliknya, aku lah akan membayar dia agar dia mengambil pedang ini.

Selama memikirkan itu, pria yang aku tangkap sedang dibawa.

Dia ditarik keluar oleh Malta dan dia terlihat sangat ketakutan. Ya pasti lah, orang yang membunuh ketuanya dengan cara bertarung yang luar biasa itu menjadi orang yang mengintrogasinya bahkan masih memengang tombak trisula, tidak mungkin jika dia tidak merasa takut.

“Katakan kepadaku, siapa yang menyuruhmu? Jika tidak….”

Malta mengayungkan tombak trisula. Dengan kemampuan dia yang sekarang, dia dapat mudah saja menerbangkan kepalanya di udara. Wajah pria itu menjadi pucat.

“H-hiiii! Aku akan bicara!”

Dia adalah salah satu anggota dari Guild Gray. Dia bukan prajurit terlatih yang akan melindungi informasi jika dia mati.

Tentu saja, semua orang berpikir yang lebih penting adalah nyawanya sendiri. Bahkan aku akan memberikan pedang terkutuk ini jika Magali mau.

“Kita menerima permintaan dari Maximilian Doles!”

.......Siapa?

Magali dan aku memiringkan kepala dengan nama yang tidak familiar itu, tapi sepertinya putri duyung tahu dengan nama itu, mereka mulai membisik.

“Doles … jika aku tidak salah, dia bangsawan yang mengatur wilayah dekat sini….!”

“Seorang bangawan yang mencoba memperbudak kita!???”

Hee, jadi dia bangsawan...

…ayolah pikirkan lagi, salah satu yang mencoba memperbudak Silk juga seorang bangsawan, benar? Aku lupa dengan namanya.

Apa? Negara ini hanya punya bangasawan yang tidak berguna? Apaan ini, jangan bermain denganku, berikan aku semua properti itu!!

“Ini tidak ada hubungannya.”

“Kenapa kamu tempat tinggal kami!?”

“Itu benar. Kenapa kamu bisa tahu tempat tinggal kami?”

Ketika salah satu putri duyung berkata seperti itu, Malta menyodorkan tombak trisulanya. Pria itu berteriak histeris ketika pipinya tergores, dia dengan mudahnya mencoba membuka mulutnya.

Itu benar, kenapa mereka bisa tahu tempat ini?

Meskipun aku merasa kita tidak mampu sampai di sini jika tidak ada putri duyung yang memandu kita.

Bukannya aku peduli dengan mereka yang membuat putri duyung sebagai budak, tapi aku juga akan terlibat masalah jika mereka datang menyerang ketika aku berada di situasi dimana aku tidak bisa berpura – pura melihat itu.

Aku pergi hari ini, jadi lakukan besok saja.

“Mudah saja, karena kami――――”

 “――――Cukup.”

Ketika pria itu mau mengatakan hal yang penting.

Pamela berteriak dengan nada dingin, dia mengeluarkan tombak trisula seperti Malta….

Lalu, pria itu dipenggal.

“Apa…!?”

Hieee…

“Hieee…” 

Malta dan putri duyung tercengang. Magali dan aku bergemetar.

Mata yang seperti ketakutan dan keraguan kenapa Malta melakukan itu kepadanya.

“Sekarang kita tahu dalangnya, tidak butuh lagi untuk membiarkan manusia hidup. Kita harus melakukan sesuatu dengan hal ini.”

“Ya…”

Pamela tersenyum cerah kepada para gadis.

Putri duyung selain Malta hanya bisa mengangguk – angguk.

...Aku hanya bisa melihat jika dia membunuh dia untuk menutup mulutnya. Tidak peduli lagi aku memikirkan itu.

Terdapat alasan ambigu yang membuatku tidak percaya dengannya, tapi sekarang aku sudah yakin.

Jika ada sesuatu yang terjadi, mari tinggalkan pedang terkutuk dan korbankan Magali, putus dengan Malta dan melarikan diri ke kampung halaman.

Aku menguatkan tekadku dan mulai berpikir untuk melarikan diri dari tempat ini.

Kata kunci

Novel Fake Holy Sword Stroy Chapter 52 Bahasa Indonesia

Cerita tentang pedang suci palsu Chapter 152 Bahasa Indonesia

Aku diambil ketika aku menjual teman masa kecilku Bahasa Indonesia

Fake Holy Sword Stroy

Fake Holy Sword Story ~I Was Taken Along When I Sold My Childhood Friend~

Nise Seiken Monogatari: Osananajimi no Seijo o Uttara Michizure ni Sareta